Bab 3
Landasan
ilmiah pendidikan jasmani
Pandangan modern menganggap bahwa manusia
merupakan satu kesatuan yang utuh (holistik) dan tidak dapat dipisahkan satu
dengan yang lainya. Pengajar penjas harus memahami konsep dasar dalam melakukan
aktifitas jamani.
Aktifitas jasmani istilah yang sangat kompleks
untuk di definisikan. Beberapa sudut pandang (haag 1994) yang meliputi :
1.
Aktifitas jasmani sebagai pelaku
gerak ada di bawah payung konsep gerak (movement science)
2.
Aktifitas jasmani sebagai olahraga
berdasarkan disiplin olahraga (sport discipline)
Fungsi aktifitas jasmani
·
Medium pengembang karakteristik
dasar yang terkait dengan kondisi dan kordinasi seperti : daya tahan, kekuatan,
power dsb
·
Medium pengembang pola garak dasar
yang sering dijumpai pada waktu berkerja, rekreasi, dan rutinitas sehari-hari
seperti tercemin pada gerak: lokomotor, stability, manipulatif
·
Medium pengembang skil yang
terkait langsung dengan olahraga seperti lempar lembing, jump shot dalam basket
·
Medium pengembang kombinasi
seperti dalam olahraga : bola basket, selancar, sepak bola
Aktifitas jasmani sebagai perilaku gerak
manusia berdasar konsep gerak (movement science) Dibagi jadi tujuh klasifikasi masing
masing tidak selalu mendukung tapi tidak selalu dipisahkan.
|
1 persyaratan antropometrik
|
|
|
2 kemampuan sensory
|
|
3 kemampuan kondisional
|
|
4 kemampuan kordinasi
|
|
5 pengalaman fisik
|
|
6 keterampilan gerak teknis
|
|
7 keterampilan gerak taktis
|
Persyaratan antropometrik Ada dua persyaratan
penting
ü Endogenous parameter aspek proses fisiologis misal: denyut nadi,
tekanan darah, disiplin ilmu yang menekuni bidang ini adalah ilmu faal ergo
fisiologi
ü Exogenous parameter aspek bentuk tubuh misal : tinggi badan, berat
badan, posture
Kemampoan sensoris Ada empat jenis receptor
1.
Telereceptor penerima informasi
diluar badan misal indra penciuman
2.
Exteroreceptor penerima dari kulit
misal temperatur udara
3.
Intereoreceptor info dalam tubuh
misal denyut nadi
4.
Proprioreceptor info postire dan
alat gerak misal keseimbangan tubuh
Peran penting keempat sensor sensor
·
Visual (penglihatan) misal untuk
menangkap arah bola
·
Auditif (pendengaran) misal
mendengar irama langkah
·
Taktile (sentuhan benda) misal
pukulan lawan
·
Kinestetik (perasaan posisi tubuh
dikaitkan dengan ruang waktu dan kondisi tubuh) misal keseimbangan
Kemampuan kondisi : Kemampuan kondisi fisik
atau juga disebut kesegaran jasmani merupakan karakteristik untuk melakukan
aktifitas jammani
Kemampuan kordinasi : Secara umum kordinasi
diartikan sebagai kerjasama dari prosedur atau dari sesuatu yang berbeda
Pengalaman fisik (body experiences) :
pengalaman fisik maksudnya adalah keseluruhan pengalaman yang dialami secara
fisik akan tetapi berpengaruh terhadap aspek kognitif, afaktif psikomotor
selama kehidupanya baik individu maupun kelompok
Keterampilan gerak teknis aspek ini terkait
dengan kememampuan teknis gerak dalam cabang olahraga seperti sepak bola,
basket, atau renang
Keterampilan gerak taktis secara optimal dan
efektif agar dapat membuahkan hasil yang sesuai cabang olahraganya. Beberapa
kategori dalam gerak taktis
·
Ofensif dan difensive
·
Individual, kelompok dan team
·
Taktik untuk posisi tertentu :
penjaga gawang, pemain sayap
·
Taktik awal, tengah dan akhir
pertandingan
Aktifitas jasmani sebagai olahraga yang
ditinjau berdasarkan disiplin olahraga (sport dicipline) aktifitas fisik
berdasar disiplin olahraga
§ Alpabet pengurutan nama cabang olahraga
§ Kelompok cabang olahraga misal olahraga musim panas dan dingin
§ Sosial : individu, dual/double, dan team
§ Penilaian : pengukuran (renang) jusmen (senam) dan sekor (sepak bola)
§ Lingkungan : indoor, outdoor, water dan ice
Landasan ilmiah penjas
Selain aktifitas jasmani pendidik harus mehami
disiplin lainya yang berada dibawah payung pendidikan jasmani diantaranya : sport
medicine, training teori, sport biomekanik, sport psikologi, sport pedagogi,
sport sosiologi, sport history dan sport philosopi.
1.
Sport medicine manifestasi
kemampuan gerak yang dilakukan oleh perangkat gerak dan dibatasi oleh
fisiologis dan anatomis
2.
Training theory bidang ilmu
kepelatihan erat kaitanya dengan sport medicine, ilmu faal olahraga termasuk
biomekanik dan sport psikologi
3.
Sport biomekanikbentuk kemampuan
gerak manusia yang dapat dikembangkan secara optimal melalui prosedur
pembelajaran dan pelatihan yang sesuai
4.
Sport psikologi merupakan tindak
danrefleksi tindak perilaku manusia dimana aspek kognitif, afektif dan motorik
berperan penting untuk menghasilkan pola gerak yang bervariasi
5.
Sport pedagogy dari sudut pandang
pedagogy, olahraga merupakan bentuk gerak prilaku manusia dan dipandang sebagai
alat atau media yang dapat digunakan mendidik dan mendalami olahraga.
6.
Sport sosiology dari sudut pandang
nya. Olah raga di anggap penomena sosial sentral yang dibentuk banyak faktor
sosial budaya
7.
Sport histori olahraga dianggap
penomena sosial yang secara historis selalu berkembang dan berubah secara
konstan
8.
Sport philosophy dianggap sebagai
bentuk kehidupan manusia kompleks yang dapat dimengerti melalui analisis
philosofy
Konsep inti
Agar pendidikan jasmani dapat
diterapkan sesuai konsepnya
Penyelenggara pendidikan jasmani
harus memehami aktifitas jasmani dan landasan keilmua yang mendukungnya
Aktifitas jasmani dapat dipahami sebagai
perilaku gerak manusia atau aktifitas olahraga
Beberapa keilmuan yang erat
kaitanya dengan pendidikan jasmani : sport medicine, pelatihan, psikologi,
sosiologi, biomekanik, pedagogi, histori, dan filosofi
Bab 4
Implementasi program pendidikan jasmani terus
berkembang sesuai dengan pandangan para pelaksana terhadap tutntutan
masyarakat, beberapa model implementasi yang sudah diterapkan di negara maju
terutama amerika serikat
Movement education pada dasarya merupakan
implementasi program pendidikan jasmani yang lebih menekan kan pada penguasaan
gerak dan tujuan nya adalah :
·
Dapat bergerak trampil
·
Lebih dapat merasakan gerak itu
sendiri
·
Meningkatkan pengetahuan tentang
gerak manusia
Kurikulum pada model ini di klasifikasikan
dalam tiga kategori yaiti tari (dance), senam (gymnastic) dan permainan (games)
Fitnes aproach ini merupakan model
implementasi yang menekan kan kualitas kesegaran jasmani anak didiknya,
cenderung pada aspek kesehatan, tujuan model ini :
·
Menjadi fit
·
Mengetahui filosogis kesegaran
jasmani
·
Memelihara gaya hidup sehat
Unsur kesegaran jasmani seperti kekuatan, daya
tahan, fleksibilitas, dan unsur kesegaran jasmani lainya, dilakukan di fitnes
center. Academic disipline approach merupakan salasatu model yang lebih
menekankan penguasaan aspek akademis secara mendalam bagi siswa s1 pendidikan
jasmani, tujuanya agar lulusan mampu mengajar dan menjadi fasilitator olahraga
masnyarakat secara memadai. Beberapa kemampuan pada bidang pembelajaran
·
Lulusan mampu menyusun aktifitas
pembelajaran
·
Lulusan memiliki rasa tanggung
jawab terhadap hasil kemajuan siswa
·
Lulusan mampu membimbing siswa
Macam sub disiplin pendidikan jasmani
·
Skil dan pengalaman olahraga,
exercise dan kompetisi
·
Pengetahuan tentang sport
psikologi , sosiologi, dan motor kontrol serta disiplin lainya dibawah payung “foundation of phicikal education”
Sosial development model disebut juga
pendekatan humanistik (humanistic education) ciri utama
1.
Memperlakukan siswa individu
2.
Lebih mengembangkan individu dan
pengembangan sosil daripada perolehan akademis
Tujuan model ini adalah membantu siswa
·
mengatasi kehidupan sosialnya
·
memperoleh kehidupan pribadi
dengan lebih baik
·
mampu memberi kontribusi terhadap
lingkungan
enam level pengembangan sosial
·
0 = tidak bertanggung jawab
·
1 = mengendalikan diri
·
2 = terrlibat dalam kelompok
·
3 = tanggung jawab untuk dirinya
·
4 = memperhatikan semua orang
·
5 = dapat memimpin
Selama proses pembelajaran guru bersifat alami
dan perhatian terhadap semua siswa, namun demikian interaksi guru dengan siswa
pada setiap kesempatan selalu menunjukan karakteristik humanistik.
Sport education model kurikulum yang bukan
hanya dikembangkan disekolah tapi lebih luas di manyarakat, tujuan utama model
ini membantu siswa mengembangkan keterampilan dan pemehaman yang berguna serta
membantu siswa menjadi olahragawan yang baik sepanjang hidupnya, model ini
menggambarkan cara mengajar olahraga kepada siswa dalam kontek pendidikan
jasmani :
·
Setiap tahun kurikulum di bagi
dalam beberapa musim
·
Setiap siswa jadi anggota team
olahraga
·
Pertandingan dijadwalkan pada awal
tahun
·
Acara puncaknya yaitu penentuan
juara tiap cabang
·
Dokumentasi hasil pertandingan
Guru bertindak sebagai fasilitator, dan
kemenangna bukan tujuan utama, tujuan utamanya menjadi olahragawan yang baik
Adventure education approach ada dua gagasan
munculnya model ini, pertama petualangan dan kedua minat masyarakat terhadap
kegiatan outbond, bisa diaplikasikan dengan cara pertama alami : camping, arum
jeram, cross country, naik gunung, dam meyelam, cara kedua buatan : panjat
tali, panjat akar ato pohon, dan panjang dinding. Tujuanya :
·
Mempelajari rekreasi outdoor
·
Belajar tinggal dalam situasi
terbatas
·
Belajar menemukan kesenangan pada
saat menerima tantangan dari kegiatan fisik
·
Belajar mandiri
·
Berbagi pengalaman dan belajar
hidup bersama
Electrick approach sekolah dapat menerapkan
secara penuh atau gabungan kombinasi,
kemungkinan penerapanya pertama : masing masing kurikulum dijadikan unit
keseluruhan program dan bersifat wajib. Kedua : siswa di tawarkan untuk memilih
Develovmental education menempatkan anak
sebagai pusat pertimbangan pembuatan kurikulum. Model ini menganggap bahwa
setiap individu mempunyai irama dan pola pertumbuhan perkembangan yang unik,
tugas ini mesti multi aktifitas , karena itu mengapa pendidikan jasmani disebut
pendidikan melalui aktifitas jasmani.
Konsep inti
Implementasi program pendidikan
terus berkembang sesuai pandangan para pelaksana terhadap tuntutan masyarakat
Perkembangan tersebut masih dalam
lingkup dan konsep dasar yaitu education
throug physical
Beberapa model implementasi
pendidikan jasmani yang berkembang pesat dinegara maju antara lain : sport
education, fitnes aproach, develovmental education