Sabtu, 02 Februari 2013

Nama latin tulang



Nama latin tulang di tengkorak
Tulang dahi : frontal
Tulang ubun-ubun: parietal
Tulang kepala belakang: osipital
Tulang pelipis : temporal
Tulang pipi : zigomatik
Tulang baji : sphenoid
Tulang rahang bawah : mandibula
Tulang rahang atas : maksila
Tulang air mata : lakrimal
Tulang idung : nasal

Nama Latin Tulang di Rusuk
Kepala tulang dada : manubrium
Badan tulang dada : korpus
Taju pedang : xiphoid prosesus
Tulang selangka : klavikula
Tulang belikat : skapikula

Nama Latin Tulang di Lengan
Tulang lengan atas : humerus
Tulang pengumpil : radius
Tulang hasta: ulna
Tulang pergelangan tangan : karpus
Tulang telapak tangan : metakarpus
Tulang jari-jari tangan : falanges

Nama Latin Tulang di Pinggul
Tulang usus : ilium
Tulang kemaluan : pubis
Tulang duduk : iscium

Nama Latin Tulang Anggota Gerak Bawah
Tulang paha : femur
Tulang tempurung lutut : patela
Tulang kering : tibia
Tulang betis : fibula
Tulang pergelangan kaki : tarsus
Tulang telapak kaki : metatarsus
Tulang jari-jari kaki : falanges (sama dengan jari-jari pada tangan)

Bab 5 Asusmsi Dasar, Karakteristik, dan Keberhasilan Program Pendidikan Jasmani



Bab 5
Asusmsi Dasar, Karakteristik, dan Keberhasilan Program Pendidikan Jasmani
Guru sebagai penanggung jawab pendidikan jasmani memiliki beban yang cukup berat, namun cukup menantang dan mulia. Guru penjas di tuntut agar mampu membuat program penjas, menunjukan karakteristik penjas dan mampu melihat program yang diselenggarakannya
1.Asumsi dasar program pendidikan jasmani
Asumsi dasar adalah pijakan yang kokoh dan dapat dipertanggung jawabkan dalam meyelanggarakan sesuatu. Tiga asumsi dasar program pendidikan jasmani meliputi
a)    Program pendidikan jasmani dan program olahraga memiliki tujuan yang berbeda
b)    Anak anak bukanlah miniatur orang dewasa
c)    Anak anak yang kita ajar sekarang tidak akan menjadi dewasa pada kehidupan sekarang
Aktifitas fisik di masa yang akan datang mungkin akan sangat berbeda dengan yang ada jaman sekarang, oleh karena itu selayaknya kita mulai mempersiapkan anak didik dengan keterampilan gerak dasar yang mendorong perbaikan berbagai keterampilan fisik
2.Karakteristik program pendidikan jasmani
Program dan penyelengaraan pendidikan jasmani hendaklah mencerminkan anggapan tersebut diatas. Dua pedoman yang sering digunakan adalah
a)    Developmentally appropriate practices (DAP)
b)    Intructionally appropiate practices (IAP)
3.Keberhasilan program
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program diperlukan suatu evaluasi. NASPE (National Asosiate for Sport and physical education) sebagai kriteria keberhasilan kedalam lima kategori dan merupakan pencapaian tujuan jangka pendek dan jangka panjang
Konsep inti
*      Para guru hendaknya memahami secara mendalam tentang asumsi dasar karakteristik, dan keberhasilan program pendidikan jasmani
*      Tiga asumsi dasar program penyelengaraan pendidikan jasmani Program pendidikan jasmani dan program olahraga memiliki tujuan yang berbeda, Anak anak bukanlah miniatur orang dewasa, Anak anak yang kita ajar sekarang tidak akan menjadi dewasa pada kehidupan sekarang
*      Karakteristik hendaklah berpedoman pada Developmentally appropriate practices (DAP) Intructionally appropiate practices (IAP)
*      Keberhasilan program pendidikan jasmani akan terlihat pada physically educated person 


Bab 3 & 4 Landasan ilmiah pendidikan jasmani



Bab 3
Landasan ilmiah pendidikan jasmani
Pandangan modern menganggap bahwa manusia merupakan satu kesatuan yang utuh (holistik) dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainya. Pengajar penjas harus memahami konsep dasar dalam melakukan aktifitas jamani.
Aktifitas jasmani istilah yang sangat kompleks untuk di definisikan. Beberapa sudut pandang (haag 1994) yang meliputi :
1.       Aktifitas jasmani sebagai pelaku gerak ada di bawah payung konsep gerak (movement science)
2.       Aktifitas jasmani sebagai olahraga berdasarkan disiplin olahraga (sport discipline)
Fungsi aktifitas jasmani
·         Medium pengembang karakteristik dasar yang terkait dengan kondisi dan kordinasi seperti : daya tahan, kekuatan, power dsb
·         Medium pengembang pola garak dasar yang sering dijumpai pada waktu berkerja, rekreasi, dan rutinitas sehari-hari seperti tercemin pada gerak: lokomotor, stability, manipulatif
·         Medium pengembang skil yang terkait langsung dengan olahraga seperti lempar lembing, jump shot dalam basket
·         Medium pengembang kombinasi seperti dalam olahraga : bola basket, selancar, sepak bola
Aktifitas jasmani sebagai perilaku gerak manusia berdasar konsep gerak (movement science) Dibagi jadi tujuh klasifikasi masing masing tidak selalu mendukung tapi tidak selalu dipisahkan.

1 persyaratan antropometrik


2 kemampuan sensory

3 kemampuan kondisional

4 kemampuan kordinasi

5 pengalaman fisik

6 keterampilan gerak teknis

7 keterampilan gerak taktis

Persyaratan antropometrik Ada dua persyaratan penting
ü  Endogenous parameter aspek proses fisiologis misal: denyut nadi, tekanan darah, disiplin ilmu yang menekuni bidang ini adalah ilmu faal ergo fisiologi
ü  Exogenous parameter aspek bentuk tubuh misal : tinggi badan, berat badan, posture
Kemampoan sensoris Ada empat jenis receptor
1.       Telereceptor penerima informasi diluar badan misal indra penciuman
2.       Exteroreceptor penerima dari kulit misal temperatur udara
3.       Intereoreceptor info dalam tubuh misal denyut nadi
4.       Proprioreceptor info postire dan alat gerak misal keseimbangan tubuh

Peran penting keempat sensor sensor
·         Visual (penglihatan) misal untuk menangkap arah bola
·         Auditif (pendengaran) misal mendengar irama langkah
·         Taktile (sentuhan benda) misal pukulan lawan
·         Kinestetik (perasaan posisi tubuh dikaitkan dengan ruang waktu dan kondisi tubuh) misal keseimbangan
Kemampuan kondisi : Kemampuan kondisi fisik atau juga disebut kesegaran jasmani merupakan karakteristik untuk melakukan aktifitas jammani
Kemampuan kordinasi : Secara umum kordinasi diartikan sebagai kerjasama dari prosedur atau dari sesuatu yang berbeda
Pengalaman fisik (body experiences) : pengalaman fisik maksudnya adalah keseluruhan pengalaman yang dialami secara fisik akan tetapi berpengaruh terhadap aspek kognitif, afaktif psikomotor selama kehidupanya baik individu maupun kelompok
Keterampilan gerak teknis aspek ini terkait dengan kememampuan teknis gerak dalam cabang olahraga seperti sepak bola, basket, atau renang
Keterampilan gerak taktis secara optimal dan efektif agar dapat membuahkan hasil yang sesuai cabang olahraganya. Beberapa kategori dalam gerak taktis
·         Ofensif dan difensive
·         Individual, kelompok dan team
·         Taktik untuk posisi tertentu : penjaga gawang, pemain sayap
·         Taktik awal, tengah dan akhir pertandingan
Aktifitas jasmani sebagai olahraga yang ditinjau berdasarkan disiplin olahraga (sport dicipline) aktifitas fisik berdasar disiplin olahraga
§  Alpabet pengurutan nama cabang olahraga
§  Kelompok cabang olahraga misal olahraga musim panas dan dingin
§  Sosial : individu, dual/double, dan team
§  Penilaian : pengukuran (renang) jusmen (senam) dan sekor (sepak bola)
§  Lingkungan : indoor, outdoor, water dan ice
Landasan ilmiah penjas
Selain aktifitas jasmani pendidik harus mehami disiplin lainya yang berada dibawah payung pendidikan jasmani diantaranya : sport medicine, training teori, sport biomekanik, sport psikologi, sport pedagogi, sport sosiologi, sport history dan sport philosopi.
1.       Sport medicine manifestasi kemampuan gerak yang dilakukan oleh perangkat gerak dan dibatasi oleh fisiologis dan anatomis
2.       Training theory bidang ilmu kepelatihan erat kaitanya dengan sport medicine, ilmu faal olahraga termasuk biomekanik dan sport psikologi
3.       Sport biomekanikbentuk kemampuan gerak manusia yang dapat dikembangkan secara optimal melalui prosedur pembelajaran dan pelatihan yang sesuai
4.       Sport psikologi merupakan tindak danrefleksi tindak perilaku manusia dimana aspek kognitif, afektif dan motorik berperan penting untuk menghasilkan pola gerak yang bervariasi
5.       Sport pedagogy dari sudut pandang pedagogy, olahraga merupakan bentuk gerak prilaku manusia dan dipandang sebagai alat atau media yang dapat digunakan mendidik dan mendalami olahraga.
6.       Sport sosiology dari sudut pandang nya. Olah raga di anggap penomena sosial sentral yang dibentuk banyak faktor sosial budaya
7.       Sport histori olahraga dianggap penomena sosial yang secara historis selalu berkembang dan berubah secara konstan
8.       Sport philosophy dianggap sebagai bentuk kehidupan manusia kompleks yang dapat dimengerti melalui analisis philosofy
Konsep inti
*      Agar pendidikan jasmani dapat diterapkan sesuai konsepnya
*      Penyelenggara pendidikan jasmani harus memehami aktifitas jasmani dan landasan keilmua yang mendukungnya
*       Aktifitas jasmani dapat dipahami sebagai perilaku gerak manusia atau aktifitas olahraga
*      Beberapa keilmuan yang erat kaitanya dengan pendidikan jasmani : sport medicine, pelatihan, psikologi, sosiologi, biomekanik, pedagogi, histori, dan filosofi


Bab 4
Implementasi program pendidikan jasmani terus berkembang sesuai dengan pandangan para pelaksana terhadap tutntutan masyarakat, beberapa model implementasi yang sudah diterapkan di negara maju terutama amerika serikat
Movement education pada dasarya merupakan implementasi program pendidikan jasmani yang lebih menekan kan pada penguasaan gerak dan tujuan nya adalah :
·         Dapat bergerak trampil
·         Lebih dapat merasakan gerak itu sendiri
·         Meningkatkan pengetahuan tentang gerak manusia
Kurikulum pada model ini di klasifikasikan dalam tiga kategori yaiti tari (dance), senam (gymnastic) dan permainan (games)
Fitnes aproach ini merupakan model implementasi yang menekan kan kualitas kesegaran jasmani anak didiknya, cenderung pada aspek kesehatan, tujuan model ini :
·         Menjadi fit
·         Mengetahui filosogis kesegaran jasmani
·         Memelihara gaya hidup sehat
Unsur kesegaran jasmani seperti kekuatan, daya tahan, fleksibilitas, dan unsur kesegaran jasmani lainya, dilakukan di fitnes center. Academic disipline approach merupakan salasatu model yang lebih menekankan penguasaan aspek akademis secara mendalam bagi siswa s1 pendidikan jasmani, tujuanya agar lulusan mampu mengajar dan menjadi fasilitator olahraga masnyarakat secara memadai. Beberapa kemampuan pada bidang pembelajaran
·         Lulusan mampu menyusun aktifitas pembelajaran
·         Lulusan memiliki rasa tanggung jawab terhadap hasil kemajuan siswa
·         Lulusan mampu membimbing siswa
Macam sub disiplin pendidikan jasmani
·         Skil dan pengalaman olahraga, exercise dan kompetisi
·         Pengetahuan tentang sport psikologi , sosiologi, dan motor kontrol serta disiplin lainya dibawah payung  “foundation of phicikal education”
Sosial development model disebut juga pendekatan humanistik (humanistic education) ciri utama
1.       Memperlakukan siswa individu
2.       Lebih mengembangkan individu dan pengembangan sosil daripada perolehan akademis
Tujuan model ini adalah membantu siswa
·         mengatasi kehidupan sosialnya
·         memperoleh kehidupan pribadi dengan lebih baik
·         mampu memberi kontribusi terhadap lingkungan
enam level pengembangan sosial
·         0 = tidak bertanggung jawab
·         1 = mengendalikan diri
·         2 = terrlibat dalam kelompok
·         3 = tanggung jawab untuk dirinya
·         4 = memperhatikan semua orang
·         5 = dapat memimpin
Selama proses pembelajaran guru bersifat alami dan perhatian terhadap semua siswa, namun demikian interaksi guru dengan siswa pada setiap kesempatan selalu menunjukan karakteristik humanistik.
Sport education model kurikulum yang bukan hanya dikembangkan disekolah tapi lebih luas di manyarakat, tujuan utama model ini membantu siswa mengembangkan keterampilan dan pemehaman yang berguna serta membantu siswa menjadi olahragawan yang baik sepanjang hidupnya, model ini menggambarkan cara mengajar olahraga kepada siswa dalam kontek pendidikan jasmani :
·         Setiap tahun kurikulum di bagi dalam beberapa musim
·         Setiap siswa jadi anggota team olahraga
·         Pertandingan dijadwalkan pada awal tahun
·         Acara puncaknya yaitu penentuan juara tiap cabang
·         Dokumentasi hasil pertandingan
Guru bertindak sebagai fasilitator, dan kemenangna bukan tujuan utama, tujuan utamanya menjadi olahragawan yang baik
Adventure education approach ada dua gagasan munculnya model ini, pertama petualangan dan kedua minat masyarakat terhadap kegiatan outbond, bisa diaplikasikan dengan cara pertama alami : camping, arum jeram, cross country, naik gunung, dam meyelam, cara kedua buatan : panjat tali, panjat akar ato pohon, dan panjang dinding. Tujuanya :
·         Mempelajari rekreasi outdoor
·         Belajar tinggal dalam situasi terbatas
·         Belajar menemukan kesenangan pada saat menerima tantangan dari kegiatan fisik
·         Belajar mandiri
·         Berbagi pengalaman dan belajar hidup bersama
Electrick approach sekolah dapat menerapkan secara penuh atau  gabungan kombinasi, kemungkinan penerapanya pertama : masing masing kurikulum dijadikan unit keseluruhan program dan bersifat wajib. Kedua : siswa di tawarkan untuk memilih
Develovmental education menempatkan anak sebagai pusat pertimbangan pembuatan kurikulum. Model ini menganggap bahwa setiap individu mempunyai irama dan pola pertumbuhan perkembangan yang unik, tugas ini mesti multi aktifitas , karena itu mengapa pendidikan jasmani disebut pendidikan melalui aktifitas jasmani.
Konsep inti
*      Implementasi program pendidikan terus berkembang sesuai pandangan para pelaksana terhadap tuntutan masyarakat
*      Perkembangan tersebut masih dalam lingkup dan konsep dasar yaitu education throug physical
*      Beberapa model implementasi pendidikan jasmani yang berkembang pesat dinegara maju antara lain : sport education, fitnes aproach, develovmental education